Pengembangnya Tidak Lagi Berbasis Poin, Akan Tetapi Berbasis Pengembangan Kompetensi: Sebelumnya, pengelolaan kinerja mungkin berfokus pada pemberian nilai atau poin untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, sekarang sistem pengelolaan kinerja beralih pada pengembangan kompetensi. Artinya, evaluasi dan pengukuran kinerja lebih menekankan pada seberapa banyak dan seberapa baik individu mengembangkan keterampilan dan kemampuannya dalam menjalankan tugas-tugasnya. Fokusnya adalah pada peningkatan kualitas dan penguasaan kompetensi yang relevan dengan pekerjaan.
Dalam Pengelolaan Kinerja Pengguna Tidak Perlu Lagi Mengunggah Dokumen: Pada sistem sebelumnya, pengguna mungkin diminta untuk mengunggah berbagai dokumen, seperti laporan kinerja, bukti pencapaian, atau dokumen pendukung lainnya. Dengan perubahan ini, proses pengelolaan kinerja menjadi lebih sederhana dan efisien. Pengguna tidak perlu lagi mengunggah dokumen secara manual, yang mengurangi beban administratif dan memungkinkan evaluasi kinerja lebih berfokus pada hasil dan kompetensi yang telah berkembang.
Pengelolaan Kinerja Hanya Akan Dilakukan 1 Kali Dalam Setahun: Sebelumnya, pengelolaan kinerja bisa dilakukan lebih sering, misalnya setiap semester atau kuartalan. Namun, dengan perubahan ini, pengelolaan kinerja hanya akan dilakukan satu kali dalam setahun. Hal ini berarti evaluasi kinerja akan lebih komprehensif dan terfokus, memberikan waktu yang cukup bagi individu untuk menunjukkan pencapaian dan pengembangan kompetensinya sepanjang tahun. Evaluasi tahunan ini memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk melihat tren perkembangan kinerja secara keseluruhan.